Random Posts

banner image

Selasa, 19 September 2017

Mendulang Berlian di Dalam Karung

Di Maluku Utara, ahir-akhir ini tiada hari tanpa pembicaraan politik. Tanpa tema politik ibarat sayur garu* tanpa garam. Bahkan jauh-jauh hari, tema politik bisa kita dengar di berbagai tempat, pojokan warkop, kampus, masjid dan bahkan di pangkalan ojek. Setiap orang sepertinya akan dianggap ketinggalan zaman jika tidak update informasi terkait dengan pemilihan umum. Media tahu itu dan menyajikan secara hangat pemberitaan politik. Catatan ini pun saya tulis agar tidak kelihatan ketinggal jaman.  

Dari informasi yang beredar melalui surat kabar dan baliho, masyarakat Maluku Utara akan memilih lagi Gubernur pada tahun 2018. Karena kurang dari dua tahun lagi maka para kandidat sudah "kembangkan layar" untuk memperkenalkan dirinya kepada pemilih. Banyak cara yang dilakukan, dengan baliho atau mendatangi langsung pemilih.  Dari keseluruhan kandidat, apakah masyarakat Maluku Utara akan "memilih kucing di dalam karung" ataukah kita sedang "mendulang berlian di dalam karung". Dari desas-desus ada beberapa kandidat yang mungkin akan maju sebagai  calon gubernur.

KH. Abd. Gani Kasuba
Politik di Indonesia selain pencitraan program, nama bakal calon juga disingkat sedemikian rupa agar mudah diingat oleh pemilih. Abd. Gani Kasuba yang saat ini menjabat sebagai gubernur Maluku Utara meringkas namanya menjadi tiga huruf saja, AGK. Nama itu sudah dipakai pada pemilihan pada periode pertama. Namun ada sebahagian yang memanggil akrab dengan Haji Gani.

Sejak menjadi Gubernur Maluku Utara saya hanya bisa ingat beberapa kebijakan yang telah dilahirkan. Transportasi kapal ferry gratis untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) provinsi adalah kebijakan yang memudahkan para pegawai berkantor, kebijakan ini diambil karena hampir sebahagian besar PNS menetap di Ternate. Namun ferry gratis itu sudah dihentikan, mungkin karena kekurangan anggaran. Entahlah.  

Terkait anggaran, gubernur AGK juga pernah memutuskan untuk berhutang karena pada saat itu keuangan propinsi katanya devisit. Kurang lebih yang saya ingat adalah Rp. 400 milyar (jika informasi ini salah mohon diluruskan). Di masa kepemimpinan AGK juga aksi mogok kerja pegawai Rumah Sakit Umum Daerah, dan paling terbaru adalah kasus 27 Izin Usaha Pertambangan yang diketahui bermasalah. Kasus IUP ini menuai kritik dari berbagai kalangan.  

Muhamad Kasuba
Karena Muhamad Kasuba adalah saudaranya AGK maka saya anggap akan menarik jika dalam catatan ini saya menaruhnya setelah saudaranya AGK. Lebih menarik lagi karena kedua saudara ini bersaing mendapatkan rekomendasi dari PKS agar bisa maju sebagai calon Gubernur. 

kabarnya Muhamad Kasuba tidak mendapatkan rekomendasi dan saudaranya AGK yang berhasil meyakinkan pengurus PKS agar dia kembali dicalonkan sebagai gubernur Maluku Utara. Apakah Muhammad Kasuba benar-benar ingin mencalonkan diri ataukah hanya strategi menarik minat pemilih untuk memilih saudaranya AGK.

Muhammad Kasuba adalah mantan bupati Halmahera Selatan dua periode. Dia juga diberi nama cantik MK yang diambil dari huruf depan dari nama depan dan belakang. Hanya dua huruf dan sangat mudah diingat. MK selalu BERKHIDMAT dan saudaranya ingin (me)LANJUTKAN.

Seingat saya ada beberapa kebijakan selama MK memimpin kabupaten Halmahera Selatan dua periode, pendidikan gratis dan kapal Hasel Ekspres.

Ahmad Hidayat Mus
AHM adalah Ahmad Hidayat Mus. Dia adalah mantan bupati kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul). Dia juga adalah bupati yang pernah menjadi tersangka kasus mesjid raya Sanana namun sudah terbebas dari tuduhan. Pengadilan Negeri Ternate menganggap AHM tidak bersalah dalam kasus tersebut. Dia terbebas dan pengikutnya bersorak ria.

Bukan kali ini AHM mencalonkan diri sebagai gubernur Maluku Utara. Pada pemilihan sebelumnya dia kalah bersaing dengan AGK, dan kembali lagi mencalonkan diri dengan penuh semangat dan keyakinan menang.

Semasa menjadi bupati Kepsul dia juga punya program yang diwariskan hinga kini. Ketika saya jalan-jalan ke Kepsul beberapa bulan lalu, saya sempat melihat sendiri kebijakan reklamasi di desa Fatcei, Fogi dan Falahu. Reklamasi itu ditentang oleh beberapa kawan dari kepsul. Selain itu ada juga listerik yang menjadi sorotan di Kepsul karena di beberapa desa selama beberapa tahun lampu bohlam rancangan Thomas Alva Edison itu tidak berguna karena tidak dialiri listerik. Sebelumnya ketika AHM maju sebagai calon gubernur, saat itu dia mengusung program listerik gratis dan kali ini dia juga rencananya mengratiskan Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang dikritik oleh banyak kalangan karena dianggap sebagai pembodohan.

Burhan Abdurahman
Kalau bakal calon yang satu ini masih menjabat sebagai walikota Ternate. Jabatannya pada periode yang kedua. Pada periode kemarin Burhan Abrurahman berpasangan dengan Arifin Jafar sehingga disingkat BUR-AJA. Saat ini berpasangan dengan Abdullah, jadi disingkat BUR-ADA. Walikota Ternate ini juga sering disapa Hj. Bur yang diambil dari nama depannya. Pemilihan kemarin dia mengalahkan pesainganya Sidik Siokona.

Dua periode memimpin Kota Ternate tentunya ada beberapa program yang sudah dijalankan. Landmark baru saja diresmikan beberapa minggu kemarin. Proyek ini adalah salah satu upaya walikota Bur memoles kota agar terlihat lebih indah. Setelah selesai dengan Landmark, Hj. Bur langsung bergerak ke Utara, di depan Kedaton Kesultanan Ternate untuk memperbaiki tampilan dikawasan pelabuhan bersejarah Dodoku Ali. Kabijakan ini mendapat kritik keras dari akademisi dan aktivis. Katanya penataan kawasan kawasan Dodoku Ali mengaibakan nilai sejarah, dengan merubahnya secara total akan mengilangkan nilai sejarah pelabuhan Dodoku Ali. Fort Orange juga mengalami pembugaran, sialnya pembugaran itu justeru merobohkan tembok Fort Orange. Walikota Bur pun dikritik dan ada yang membela.

Ada pulau Hiri yang sampai saat ini masih diabaikan dan dijadikan anak tiri oleh pemerintah kota karena sampai saat ini, pada periode kedua, kepemimpinan Bur, aspirasi warga Hiri agar dibuatkan dermaga pelabuhan tidak terpenuhi. Semoga diakhir kepemimpinannya, aspirasi masyarakat Hiri bisa terpenuhi. Apalagi saat ini sedang diadakan festival Ayo ke Hiri. Kegiatan ini semoga saja bisa memenuhi aspirasi warga Hiri.
***
Ketiga nama bakal calon Gubernur di atas adalah yang saya ketahui tetapi katanya masih ada beberapa mantan kepala daerah dan kepala daerah aktif yang dikabarkan maju. Namun yang perlu kita ketahui ialah ketiga calon di atas dan yang lain yang sudah pernah menjadi Gubernur, bupati dan walikota, atau sementara menjabat tentunya berpengalaman. Mereka bagi saya seharusnya tidak lagi memamerkan program-program yang akan dilakukan nanti jika terpilih sebagai gubernur, melainkan mereka harusnya memperlihatkan pada pemilih bahwa mereka layak dipilih karena prestasi bukan peristiwa.


Pemilih Maluku Utara, termasuk saya sendiri tidak akan lagi melihat program apa yang akan dikerjakan melainkan melihat apa yang telah dibuat, dengan begitu kita akan mendapatkan “berlian” bukan lagi “memilih kucing didalam karung” tetapi Semoga saja masih ada “berlian” yang terselip di dalam karung”. Selain kekurangan, tentu saja ada prestasi yang sudah ditorehkan masing masing kandidat. 

ket:
*sayur garu adalah sayur khas Maluku Utara yang dibuat dari daun bunga papaya, dan        jantung pisang

            
           JF. upik
   Pegiat PILAS Institute

0 komentar:

Posting Komentar