Di
Maluku Utara, ahir-akhir ini tiada hari tanpa pembicaraan politik. Tanpa tema politik
ibarat sayur garu* tanpa garam.
Bahkan jauh-jauh hari, tema politik bisa kita dengar di berbagai tempat,
pojokan warkop, kampus, masjid dan bahkan di pangkalan ojek. Setiap orang
sepertinya akan dianggap ketinggalan zaman jika tidak update informasi terkait dengan pemilihan umum. Media tahu itu dan
menyajikan secara hangat pemberitaan politik. Catatan ini pun saya tulis agar
tidak kelihatan ketinggal jaman.
Dari
informasi yang beredar melalui surat kabar dan baliho, masyarakat Maluku Utara
akan memilih lagi Gubernur pada tahun 2018. Karena kurang dari dua tahun lagi maka
para kandidat sudah "kembangkan layar" untuk memperkenalkan dirinya kepada
pemilih. Banyak cara yang dilakukan, dengan baliho atau mendatangi langsung
pemilih. Dari keseluruhan kandidat,
apakah masyarakat Maluku Utara akan "memilih kucing di dalam karung" ataukah kita sedang "mendulang berlian di dalam karung". Dari desas-desus ada beberapa kandidat yang mungkin akan maju
sebagai calon gubernur.
KH. Abd. Gani Kasuba
Politik
di Indonesia selain pencitraan program, nama bakal calon juga disingkat
sedemikian rupa agar mudah diingat oleh pemilih. Abd. Gani Kasuba yang saat ini
menjabat sebagai gubernur Maluku Utara meringkas namanya menjadi tiga huruf
saja, AGK. Nama itu sudah dipakai pada pemilihan pada periode pertama. Namun
ada sebahagian yang memanggil akrab dengan Haji Gani.
Sejak
menjadi Gubernur Maluku Utara saya hanya bisa ingat beberapa kebijakan yang
telah dilahirkan. Transportasi kapal ferry gratis untuk Pegawai Negeri Sipil
(PNS) provinsi adalah kebijakan yang memudahkan para pegawai berkantor,
kebijakan ini diambil karena hampir sebahagian besar PNS menetap di Ternate. Namun
ferry gratis itu sudah dihentikan, mungkin karena kekurangan anggaran. Entahlah.
Terkait anggaran, gubernur AGK juga pernah memutuskan untuk berhutang karena pada saat
itu keuangan propinsi katanya devisit. Kurang lebih yang saya ingat adalah Rp.
400 milyar (jika informasi ini salah mohon diluruskan). Di masa kepemimpinan AGK
juga aksi mogok kerja pegawai Rumah Sakit Umum Daerah, dan paling terbaru
adalah kasus 27 Izin Usaha Pertambangan yang diketahui bermasalah. Kasus IUP
ini menuai kritik dari berbagai kalangan.
Muhamad Kasuba
Karena
Muhamad Kasuba adalah saudaranya AGK maka saya anggap akan menarik jika dalam
catatan ini saya menaruhnya setelah saudaranya AGK. Lebih menarik lagi karena
kedua saudara ini bersaing mendapatkan rekomendasi dari PKS agar bisa maju
sebagai calon Gubernur.
kabarnya Muhamad Kasuba tidak mendapatkan rekomendasi dan saudaranya AGK yang berhasil meyakinkan pengurus PKS agar dia kembali dicalonkan sebagai gubernur Maluku Utara. Apakah Muhammad Kasuba benar-benar ingin mencalonkan diri ataukah hanya strategi menarik minat pemilih untuk memilih saudaranya AGK.
kabarnya Muhamad Kasuba tidak mendapatkan rekomendasi dan saudaranya AGK yang berhasil meyakinkan pengurus PKS agar dia kembali dicalonkan sebagai gubernur Maluku Utara. Apakah Muhammad Kasuba benar-benar ingin mencalonkan diri ataukah hanya strategi menarik minat pemilih untuk memilih saudaranya AGK.
Muhammad
Kasuba adalah mantan bupati Halmahera Selatan dua periode. Dia juga diberi nama
cantik MK yang diambil dari huruf depan dari nama depan dan belakang. Hanya dua
huruf dan sangat mudah diingat. MK selalu BERKHIDMAT dan saudaranya ingin (me)LANJUTKAN.
Seingat
saya ada beberapa kebijakan selama MK memimpin kabupaten Halmahera Selatan dua
periode, pendidikan gratis dan kapal Hasel Ekspres.
Ahmad Hidayat Mus
AHM
adalah Ahmad Hidayat Mus. Dia adalah mantan bupati kabupaten Kepulauan Sula
(Kepsul). Dia juga adalah bupati yang pernah menjadi tersangka kasus mesjid
raya Sanana namun sudah terbebas dari tuduhan. Pengadilan Negeri Ternate
menganggap AHM tidak bersalah dalam kasus tersebut. Dia terbebas dan
pengikutnya bersorak ria.
Bukan
kali ini AHM mencalonkan diri sebagai gubernur Maluku Utara. Pada pemilihan
sebelumnya dia kalah bersaing dengan AGK, dan kembali lagi mencalonkan diri dengan
penuh semangat dan keyakinan menang.
Semasa
menjadi bupati Kepsul dia juga punya program yang diwariskan hinga kini. Ketika
saya jalan-jalan ke Kepsul beberapa bulan lalu, saya sempat melihat sendiri
kebijakan reklamasi di desa Fatcei, Fogi dan Falahu. Reklamasi itu ditentang
oleh beberapa kawan dari kepsul. Selain itu ada juga listerik yang menjadi
sorotan di Kepsul karena di beberapa desa selama beberapa tahun lampu bohlam
rancangan Thomas Alva Edison itu tidak berguna karena tidak dialiri listerik. Sebelumnya
ketika AHM maju sebagai calon gubernur, saat itu dia mengusung program listerik
gratis dan kali ini dia juga rencananya mengratiskan Pajak Bumi Bangunan (PBB)
yang dikritik oleh banyak kalangan karena dianggap sebagai pembodohan.
Burhan Abdurahman
Kalau
bakal calon yang satu ini masih menjabat sebagai walikota Ternate. Jabatannya
pada periode yang kedua. Pada periode kemarin Burhan Abrurahman berpasangan
dengan Arifin Jafar sehingga disingkat BUR-AJA. Saat ini berpasangan dengan
Abdullah, jadi disingkat BUR-ADA. Walikota Ternate ini juga sering disapa Hj.
Bur yang diambil dari nama depannya. Pemilihan kemarin dia mengalahkan
pesainganya Sidik Siokona.
Dua
periode memimpin Kota Ternate tentunya ada beberapa program yang sudah
dijalankan. Landmark baru saja diresmikan beberapa minggu kemarin. Proyek ini
adalah salah satu upaya walikota Bur memoles kota agar terlihat lebih indah. Setelah
selesai dengan Landmark, Hj. Bur langsung bergerak ke Utara, di depan Kedaton
Kesultanan Ternate untuk memperbaiki tampilan dikawasan pelabuhan bersejarah
Dodoku Ali. Kabijakan ini mendapat kritik keras dari akademisi dan
aktivis. Katanya penataan kawasan kawasan Dodoku Ali mengaibakan nilai sejarah,
dengan merubahnya secara total akan mengilangkan nilai sejarah pelabuhan Dodoku
Ali. Fort Orange juga mengalami pembugaran, sialnya pembugaran itu justeru
merobohkan tembok Fort Orange. Walikota Bur pun dikritik dan ada yang membela.
Ada
pulau Hiri yang sampai saat ini masih diabaikan dan dijadikan anak tiri oleh
pemerintah kota karena sampai saat ini, pada periode kedua, kepemimpinan Bur,
aspirasi warga Hiri agar dibuatkan dermaga pelabuhan tidak terpenuhi. Semoga
diakhir kepemimpinannya, aspirasi masyarakat Hiri bisa terpenuhi. Apalagi saat
ini sedang diadakan festival Ayo ke Hiri. Kegiatan ini semoga saja bisa memenuhi
aspirasi warga Hiri.
***
Ketiga
nama bakal calon Gubernur di atas adalah yang saya ketahui tetapi katanya masih
ada beberapa mantan kepala daerah dan kepala daerah aktif yang dikabarkan maju.
Namun yang perlu kita ketahui ialah ketiga calon di atas dan yang lain yang sudah
pernah menjadi Gubernur, bupati dan walikota, atau sementara menjabat tentunya
berpengalaman. Mereka bagi saya seharusnya tidak lagi memamerkan
program-program yang akan dilakukan nanti jika terpilih sebagai gubernur,
melainkan mereka harusnya memperlihatkan pada pemilih bahwa mereka layak
dipilih karena prestasi bukan peristiwa.
Pemilih
Maluku Utara, termasuk saya sendiri tidak akan lagi melihat program apa yang
akan dikerjakan melainkan melihat apa yang telah dibuat, dengan begitu kita akan
mendapatkan “berlian” bukan lagi “memilih kucing didalam karung” tetapi Semoga
saja masih ada “berlian” yang terselip di dalam karung”. Selain kekurangan, tentu saja ada prestasi yang sudah ditorehkan masing masing kandidat.
ket:
*sayur garu adalah sayur khas Maluku Utara yang dibuat dari daun bunga papaya, dan jantung pisang
ket:
*sayur garu adalah sayur khas Maluku Utara yang dibuat dari daun bunga papaya, dan jantung pisang
JF. upik
Pegiat PILAS Institute
Pegiat PILAS Institute
0 komentar:
Posting Komentar